My style

My style

Selasa, 12 April 2011

SPEKTOFOTOMETER

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.[1] Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.[2] Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.[1][2]
Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single-beam dan spektrofotometer double-beam.[3] Perbedaan kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya pada pemberian cahaya, dimana pada single-beam, cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.[3] Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.[3] Prinsipnya adalah dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi dua, dimana salah satu melewati blanko (disebut juga reference beam) dan yang lainnya melewati larutan (disebut juga sample beam).[4] Dari kedua jenis spektrofotometer tersebut, spektrofotometer double-beam memiliki keunggulan lebih dibanding single-beam, karena nilai absorbansi larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko.[5] Selain itu, pada single-beam, ditemukan juga beberapa kelemahan seperti perubahan intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase.[5]

[sunting] Referensi

  1. ^ a b (Inggris) Caprette DR. 2005. Experimental Bioscience [terhubung berkala]. http://www.ruf.rice.edu/~bioslabs/methods/protein/spectrophotometer.html [22 Agu 2009].
  2. ^ a b (Inggris) Csuros M. 1997. Environmental Sampling and Analysis Lab Manual. CRC Press. Hal. 23-27.
  3. ^ a b c (Inggris) Vallvey LFC, Fernandez MD, de Orbe I, Vilchez JL, Avidad R. 1997. Simultaneous determination of the colorants sunset yellow FCF and quinoline yellow by solid-phase spectrophotometry using partial least squares multivariate calibration. Analyst 122:351-354.
  4. ^ (Inggris) Roe S. 2001. Protein Purification Techniques: A Practical Approach. Oxford : Oxford University Press. Hal. 54-67.
  5. ^ a b (Inggris) Wei YJ, Li KA, Tong SY. 1997. A linear regression method for the study of the coomassie brilliant blue protein assay. Talanta 44(5): 923-930.
 GAMBAR SPEKTOFOTOMETER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar