My style

My style

Selasa, 07 Juni 2011

Proses pembuatan PULP


                    PROSES PEMBUATAN PULP
 
Proses pembuatan pulp ada dua macam yaitu secara kimia (chemical pulping) dan proses mekanikal (mechanical pulping). Tapi di sini akan dibahas secara garis besar saja agar lebih mudah dipahami.

Kertas yang sering kita gunakan itu terbuat umumnya terbuat dari kayu atau lebih tepatnya dari serat kayu dicampur dengan bahan-bahan kimia sebagai pengisi dan penguat kertas. Kayu yang digunakan di Indonesia umumnya jenis Akasia. Kayu jenis ini berserat pendek sehingga kertas menjadi rapuh. Di mesin pembuat kertas (paper machine), serat kayu ini dicampur dengan kayu yang berserat panjang contohnya pohon pinus.

Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara mengambil dari hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan untuk pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan Log. Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum disebut Drum barker.

Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi untuk membuang batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci.

Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut dengan chip. Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang bisa dipakai (ukuran standar 25x25x10mm) dengan yang tidak. Chip yang standar disimpan ditempat penampungan.

 
Dari tempat penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak (digester). Steam dimasak dengan beberapa tahap. Pertama di kukus (presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di steaming vessel. chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan cooking liquor.

Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Proses selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan ini ada dua tahap, yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Proses akhir dari penyaringan berada pada sand removal cyclones yang berfungsi untuk memisahkan pasir dari pulp.

Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan sodium hidroksida (NaOH) di dalam delignification tower sebelum di cuci didalam washer. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan (bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp.

Bubur kertas ini kemudian dikelantang (bleacing) dengan bahan kiia di dalam proses bleacing untuk mencapai derajat keputihan sesuai standar ISO. Pulp kemudian disimpan atau dikirim ke paper machine untuk diolah menjadi kertas.















Proses Pulping(Alat yang terlibat dengan gambar beserta fungsi)

Proses pulping atau pembuatan bubur kertas dapat diuraikan menjadi 9 bagian atau tahapan, sebagai berikut;

1· Woodyard – Dimana sebuah lapangan luas umumnya terbuka tempat menerima dan menyimpan kayu gelondongan yang selanjutnya proses pengkulitan, pemotongan kecil-kecil & penyaringan potongan kayu.



2· Barker – dalam proses penghilangan kulit kayu ini grlondongan kayu dimasukkan dalam "debarking drums", gelondongan silinder berputar mengakibatkan gelondongan kayu ikut berputar dan bergesekan satu dengan yang lain melucuti kulit kayunya.
Debarking Drum








3· Chipper – mesin pemotong gelondongan kayu menjadi ukuran kecil yaitu kurang dari 2 cm dan setipis 1/2 cm.
(pencacah kayu)




 







4· Screen – diperlukan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu yang lebih besar dari target ukuran diatas, dan menghilangkan debu mesin potong yang tidak perlu.









5· Digester – prinsipnya seperti panci masak didapur tempat ibu atau istri anda masak. Potongan kayu yang disebut chips dimasak dengan suhu dan tekanan yang tinggi dalam suatu larutan kimia penghancur. Larutan dan proses masak ini akan melembutkan dan akhirnya memisahkan serat kayu yang diinginkan dari "lignin" yaitu unsur kayu semacam lem yang menahan serat kayu bersatu.


6· Chemical Recovery and Regeneration – proses sampingan kimia inorganik yang diolah ulang dari proses "memasak" sebelumnya, untuk memasak kembali. Bahan kimia buangan dari proses memasak sebelumnya masih dapat diproses ulang, tidak dibuang begitu saja.




7· Blow Tank – ibaratnya setelah selesai dimasak maka makanan disimpan dalam panci penyimpan untuk disajikan kemudian sesuai selera masing-masing individu, apa mau sedikit asin, manis, indah didekorasi dan lain sebagainya. Disini serat kayu sudah terpisah satu sama lain, secara resmi mereka sudah disebut pulp atau bubur kertas.

Blow tank
8· Washing – "mesin cuci" ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia dan ligin yang masih tertinggal, yang dikirim keproses nomor 6 yaitu chemical recovery process. Ibaratnya saat anda masak nasi, maka beberapa kali anda mentiriskan air beras yang anda cuci sebelum dimasak supaya kotoran hilang. Harap diingat disini anda bukan bertujuan membuatnya menjadi putih bersih! Pada tahap ini bubur kertas secara alami berwarna coklat dan umunya digunakan untuk membuat kertas kantong dan corrugated box yang coklat.




9· Bleaching – proses pemutihan bubur kertas menggunakan kimia pemutih atau bleach, yang tujuan utamanya khusus untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.
 PROSES BLEACHING
Pulping and Bleaching
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgWLTWIdsPNofXxLBL_OvUFAodRXO7qrvSlCaeJmvyh8oNLCuyUJ1ML00bVMagiieyyB5GypxIDXvu8a3TV-x2HfjPLoB0ClLl3KMY4FSkMnPj0yyaAnLNRwfJBDBg3P1F9wVGz9j2O8TE/s320/Picture1.png

Prinsip proses pembuatan pulp (pulping) :
menyisihkan lignin dari selulosa
Kinerja pulping :
diukur dengan Kappa Number (menyatakan lignin yang masih tersisa dalam pulp)
Target Bilangan Kappa (Kappa Number)
16 – 22 untuk kayu serat pendek (hardwood)
20 – 32 untuk kayu serat panjang (softwood)

Prinsip proses pemutihan pulp (bleaching) :
- menyisihkan sisa lignin hasil pulping
Kinerja bleaching, diukur dengan :
- Kappa Number
- Brightness (derajat putih)
- Viskositas

Bahan Kimia Pemutih

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyBWgg1kpnuFpExhjse5_Lrwk8L-vgVs6aZoAMUgdtutRhrZal-qbTByBvoFTdPFANJWtiM5aanGktNs1bPBJ31rgK0eExj0JbLKgwL1bi5OwuyU7s6dTQIBvEvyoAlqEMJdcN1BTXt-Ul/s320/Picture2.png


Pemutihan harus dilakukan secara bertingkat (bertahap) untuk mendapatkan derajat putih yang tinggi serta menghindari terputusnya serat selulosa

Contoh pemutihan bertahap berbasis klor :
CEHEH, CEDED, CEHED

Pemutihan pulp dengan klor (Cl2) sampai awal tahun 90-an masih banyak digunakan pada banyak industri pulp dan kertas di seluruh dunia karena :
- klor bersifat reaktif dalam reaksi pemutihan (bleaching)
- efektif
- harga relatif murah
- menghasilkan pulp dengan sifat fisik dan derajat putih tinggi

Penggunaan klor pada pemutihan pulp dikurangi karena :

menimbulkan persoalan lingkungan yang sangat serius dan menjadi titik permasalahan yang dihadapi oleh industri pulp dan kertas
Dampak negatif yang ditimbulkannya adalah pada buangannya yang berupa senyawa klor-organik
Adsorbable organic halogen (AOX) telah digunakan sebagai parameter yang menyatakan tingkat pencemaran yang berbahaya dan digunakan diseluruh dunia.